Pandangan
Mangkunegara IV Mengenai Pitutur Wirya,
Arta, Winasis
Kehidupan
masyarakat Jawa penuh dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai
luhur tersebut tumbuh, berkembang, dan menjadi pedoman hidup orang Jawa.
Kebudayaan Jawa juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam
masyarakatnya. Nilai-nilai luhur tersebut dapat berupa ajaran moral yang
biasanya tersimpan dalam karya sastra Jawa. Ajaran moral tersebut merupakan
kebijakan hidup, yang umumnya diwariskan melalui karya sastra, yang di dalamnya
penuh dengan keteladanan yang diwujudkan dalam bentuk ajaran. Salah satu karya
sastra Jawa yang mengandung ajaran moral adalah Serat Wedhatama yang ditulis oleh Mangkunegara IV.
Kangjeng
Gusti Pangeran Arya (KGPA) Mangkunegara IV menulis Serat Wedhatama yang memuat ajaran luhur untuk membangun budi
pekerti bagi kalangan raja-raja Mataram, tetapi diajarkan pula bagi siapapun
yang berkehendak menghayatinya. Serat
Wedhatama adalah sebuah karya yang berisi pengetahuan untuk dijadikan bahan
pengajaran dalam mencapai keutamaan dan keluhuran dalam kehidupan umat manusia.
Mangkunegara IV memberikan ajaran kepada umat manusia tentang wirya (kekuasaan), arta (harta), dan winasis
(ilmu pengetahuan), dalam pupuh Sinom bait ke-15.
Bonggan kang tan
mrelokena
Mungguh ugering ngaurip
Uripe ing tri prakara
Wirya,
arta, tri winasis
Kalamun kongsi sepi
Saka wilangan tetelu
Telas telasing janma
Aji godhong jati aking
Temah papa papariman
ngulandara
Pupuh
Sinom (15) diatas mengandung ajaran moral pedoman hidup yang terdiri dari tiga
hal, yaitu wirya (kekuasaan), arta (kesejahteraan
atau harta), dan winasis (ilmu pengetahuan). Apabila satu hal dari
tiga perkara itu tidak dapat diraih, maka habislah harga diri manusia, lebih
berharga dari daun jati kering, akhirnya mendapat penderitaan, jadi pengemis
dan terlunta-lunta. Pertama, untuk meraih kedudukan yang baik, seseorang harus
bekerja tanpa mengenal pamrih di mana pun ia berada. Kedua, bagaimana orang
harus meraih kekayaan. Mangkunegara IV menganjurkan agar orang harus bekerja
giat untuk memperoleh kekayaan. Pencapaian terakhir adalah kepandaian, atau
menuntut ilmu yang akan bermanfaat bagi kehidupan.
Kehidupan
masyarakat Jawa pada jaman sekarang sudah mulai menyimpang dari nilai-nilai
moral yang diajarkan oleh Mangkunegara IV dalam Serat Wedhatama. Pertama, wirya (kekuasaan), Mangkunegara IV
mengajarkan bahwa seseorang harus bekerja keras tanpa pamrih di manapun ia
berada untuk memperoleh kekuasaan atau kedudukan yang baik. Pada kehidupan sekarang, dapat kita lihat
bahwa banyak orang berbondong-bondong menghalalkan segala cara untuk memperoleh
kedudukan yang diinginkan tanpa bekarja keras. Misalnya: pemilihan umum untuk
memilih kepala desa. Warga desa yang mencalonkan diri sebagai kepala desa
menghalalkan segala cara agar bisa memenangkan pemilu dan dapat menduduki
jabatan sebagai kepala desa. Calon kepala desa membeli suara warga dengan cara memberikan uang sogokan kepada
warga desa. Kekuasaan dapat menjadikan orang lupa diri. Mereka tega melakukan
hal-hal yang negatif karena tidak bisa mendapatkan kekuasaan yang diinginkan.
Mangkunegara
IV mengajarkan bahwa seseorang harus rela bekerja keras untuk mencapai kekayaan.
Harta bukanlah segala-galanya, harta juga bukan merupakan suatu tujuan
melainkan alat untuk mencapai tujuan. Pada jaman dahulu, warga masyarakat rela bekerja
keras memeras keringat demi mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Hal ini berbanding terbalik dengan kehidupan sekarang yang
menganggap kekayaan seolah-olah merupakan suatu tujuan yang harus dicapai oleh
semua orang. Banyak orang yang mendapatkan kekayaan berlimpah tanpa bekerja
keras, salah satunya adalah korupsi. Banyak pejabat negara yang tega memakan
uang rakyat untuk menambah pundi-pundi kekayaan karena mereka menganggap harta
dan kekayaan adalah segala-galanya.
Selain
kekuasaan dan kekayaan, Mangkunegara IV juga memberikan ajaran tentang winasis (ilmu pengetahuan). Mangkunegara
IV mengajarkan bahwa sebagai umat manusia kita harus menuntut ilmu yang
bermanfaat bagi kehidupan. Pada jaman sekarang, tidak sedikit orang menuntut
ilmu yang digunakan untuk membodohi orang lain atau berbuat hal-hal yang dapat
merugikan orang lain. Misalnya, orang menuntut ilmu tentang teknologi informasi
yang kemudian digunakan untuk melakukan kejahatan dalam media sosial, salah
satunya adalah facebook. Banyak
kejahatan yang dilakukan di dunia maya dan tak jarang yang melakukan hal
tersebut adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan dalam bidang teknologi.
Wirya,
arta, winasis merupakan sebuah pesan luhur dari
leluhur bangsa kita. Mempunyai ilmu
pengetahuan (winasis) merupakan jalan
atau bekal untuk mencapai kekuasan (wirya).
Jangan sampai kita membeli kekuasaan dengan harta (arta), tetapi kekuasaan, kekayaan, maupun ilmu pengetahuan
hendaknya dicapai dengan berusaha keras. Kehidupan masyarakat Jawa hendaknya
memegang teguh nilai-nilai moral yang diajarkan oleh para nenek moyang. Salah
satunya adalah wirya, arta, winasis,
yang diajarkan oleh Mangkunegara IV dalam serat Wedhatama pupuh Sinom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar