Selasa, 01 Juli 2014

Pendidikan_Ilmu Budaya

Pandangan Mangkunegara IV Mengenai Pitutur Wirya, Arta, Winasis

Kehidupan masyarakat Jawa penuh dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai luhur tersebut tumbuh, berkembang, dan menjadi pedoman hidup orang Jawa. Kebudayaan Jawa juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalam masyarakatnya. Nilai-nilai luhur tersebut dapat berupa ajaran moral yang biasanya tersimpan dalam karya sastra Jawa. Ajaran moral tersebut merupakan kebijakan hidup, yang umumnya diwariskan melalui karya sastra, yang di dalamnya penuh dengan keteladanan yang diwujudkan dalam bentuk ajaran. Salah satu karya sastra Jawa yang mengandung ajaran moral adalah Serat Wedhatama yang ditulis oleh Mangkunegara IV.
Kangjeng Gusti Pangeran Arya (KGPA) Mangkunegara IV menulis Serat Wedhatama yang memuat ajaran luhur untuk membangun budi pekerti bagi kalangan raja-raja Mataram, tetapi diajarkan pula bagi siapapun yang berkehendak menghayatinya. Serat Wedhatama adalah sebuah karya yang berisi pengetahuan untuk dijadikan bahan pengajaran dalam mencapai keutamaan dan keluhuran dalam kehidupan umat manusia. Mangkunegara IV memberikan ajaran kepada umat manusia tentang wirya (kekuasaan), arta (harta), dan winasis (ilmu pengetahuan), dalam pupuh Sinom bait ke-15.

Bonggan kang tan mrelokena
Mungguh ugering ngaurip
Uripe ing tri prakara
Wirya, arta, tri winasis
Kalamun kongsi sepi
Saka wilangan tetelu
Telas telasing janma
Aji godhong jati aking
Temah papa papariman ngulandara

Pupuh Sinom (15) diatas mengandung ajaran moral pedoman hidup yang terdiri dari tiga hal, yaitu wirya (kekuasaan), arta (kesejahteraan atau harta), dan winasis (ilmu pengetahuan). Apabila satu hal dari tiga perkara itu tidak dapat diraih, maka habislah harga diri manusia, lebih berharga dari daun jati kering, akhirnya mendapat penderitaan, jadi pengemis dan terlunta-lunta. Pertama, untuk meraih kedudukan yang baik, seseorang harus bekerja tanpa mengenal pamrih di mana pun ia berada. Kedua, bagaimana orang harus meraih kekayaan. Mangkunegara IV menganjurkan agar orang harus bekerja giat untuk memperoleh kekayaan. Pencapaian terakhir adalah kepandaian, atau menuntut ilmu yang akan bermanfaat bagi kehidupan.
Kehidupan masyarakat Jawa pada jaman sekarang sudah mulai menyimpang dari nilai-nilai moral yang diajarkan oleh Mangkunegara IV dalam Serat Wedhatama.  Pertama, wirya (kekuasaan), Mangkunegara IV mengajarkan bahwa seseorang harus bekerja keras tanpa pamrih di manapun ia berada untuk memperoleh kekuasaan atau kedudukan yang baik.  Pada kehidupan sekarang, dapat kita lihat bahwa banyak orang berbondong-bondong menghalalkan segala cara untuk memperoleh kedudukan yang diinginkan tanpa bekarja keras. Misalnya: pemilihan umum untuk memilih kepala desa. Warga desa yang mencalonkan diri sebagai kepala desa menghalalkan segala cara agar bisa memenangkan pemilu dan dapat menduduki jabatan sebagai kepala desa. Calon kepala desa membeli suara warga dengan cara memberikan uang sogokan kepada warga desa. Kekuasaan dapat menjadikan orang lupa diri. Mereka tega melakukan hal-hal yang negatif karena tidak bisa mendapatkan kekuasaan yang diinginkan.
Mangkunegara IV mengajarkan bahwa seseorang harus rela bekerja keras untuk mencapai kekayaan. Harta bukanlah segala-galanya, harta juga bukan merupakan suatu tujuan melainkan alat untuk mencapai tujuan. Pada jaman dahulu, warga masyarakat rela bekerja keras memeras keringat demi mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hal ini berbanding terbalik dengan kehidupan sekarang yang menganggap kekayaan seolah-olah merupakan suatu tujuan yang harus dicapai oleh semua orang. Banyak orang yang mendapatkan kekayaan berlimpah tanpa bekerja keras, salah satunya adalah korupsi. Banyak pejabat negara yang tega memakan uang rakyat untuk menambah pundi-pundi kekayaan karena mereka menganggap harta dan kekayaan adalah segala-galanya.
Selain kekuasaan dan kekayaan, Mangkunegara IV juga memberikan ajaran tentang winasis (ilmu pengetahuan). Mangkunegara IV mengajarkan bahwa sebagai umat manusia kita harus menuntut ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan. Pada jaman sekarang, tidak sedikit orang menuntut ilmu yang digunakan untuk membodohi orang lain atau berbuat hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Misalnya, orang menuntut ilmu tentang teknologi informasi yang kemudian digunakan untuk melakukan kejahatan dalam media sosial, salah satunya adalah facebook. Banyak kejahatan yang dilakukan di dunia maya dan tak jarang yang melakukan hal tersebut adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan dalam bidang teknologi.

Wirya, arta, winasis merupakan sebuah pesan luhur dari leluhur bangsa kita. Mempunyai  ilmu pengetahuan (winasis) merupakan jalan atau bekal untuk mencapai kekuasan (wirya). Jangan sampai kita membeli kekuasaan dengan harta (arta), tetapi kekuasaan, kekayaan, maupun ilmu pengetahuan hendaknya dicapai dengan berusaha keras. Kehidupan masyarakat Jawa hendaknya memegang teguh nilai-nilai moral yang diajarkan oleh para nenek moyang. Salah satunya adalah wirya, arta, winasis, yang diajarkan oleh Mangkunegara IV dalam serat Wedhatama pupuh Sinom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar